Uncle Jim - Endah N Rhesa


There is a man whose called Uncle Jim
Doesn’t have home, he’s sleeping on the street
He use to play his old violin
Singing while tap dancing with his feet

I always see him every morning
He gives me strength and spirit with his smile
I wait the train until it’s coming
Wave my hand and then he says “Goodbye”

Rising up to major notes, falling down to minor chords
I always remember all the words
Don’t worry, be happy.. he shout at me that im so pretty
Maybe people think that he’s so crazy
Uncle Jim, you make my world becomes beautiful
Play the melody once more

Rising up to major notes, falling down to minor chords
I always remember all the words
Don’t worry, be happy.. he shout at me that im so pretty
Maybe people think that he’s so crazy
But now he’s gone and cant be found
Maybe he has left this town.. oh..what my day is gonna be?

Uncle Jim, I heard the latest news today..
I send my message to you when I pray

* got their CD as a birthday present, this song told me how a stranger could be "someone". My friend got a cool T-Shirt, "I met you as a stranger, then I left you as a friend". Orang-orang yang berarti dalam hidup kita muncul dengan waktu dan cara yang tak terduga, mungkin ini maksudnya Endah dan Rhesa.

Berbicara tentang strangers, dulu waktu saya SMA, saya naik bemo ke sekolah. Di tempat saya tinggal itu banyak truk yang melintas karena rumah saya deket pabrik sepatu New Era (hash maksudnya? hehe). Jadi intinya jalanan ramai, padahal saya harus menyeberang buat naik bemo. Tapi tiap pagi ada bapak yang selalu berbaik hati menyebrangkan saya. Saya gak pernak nanya nama bapak itu. Yang saya tau bapak ini sepertinya kernet bison yang selalu nongkrong di deket tempat tinggal saya. Setahun saya meninggalkan Sidoarjo, ketika kembali ke kelas 3, sang bapak masih setia di sana dan menyebrangkan saya. Akhirnya saya ngekos di belakang sekolah dan sampai saat ini bapak itu gak pernah saya lihat lagi...Di manapun bapak berada, makasih ya selalu menyebrangkan saya waktu sekolah :)

Stranger kedua (sebenarnya ini bukan benar-benar stranger), adalah Oom Tumpal. Oom Tumpal orang Batak asli, marganya Silalahi. Oom dulu teman kerja ayah saya, tinggal di Jakarta, tapi ayah saya sangat sering cerita tentang dia. Orangnya baik, ramah, supel dan good looking. Waktu saya TK, saya dihadiahi ayah saya piano-pianoan yang kecil. Oom Tumpal yang pertama kali mengajari saya "main piano". Lagu Ibu Kartini yang awalnya do re mi fa sol mi do, selalu saya ingat sebagai lagu pertama yang saya "bisa". Waktu FB pertama kali booming, ternyata Oom juga sudah ikut meramaikan. Oom waktu itu sudah menikah, punya anak laki-laki kecil yang ganteng. Foto-fotonya menunjukkan kebanggaan seorang ayah muda dengan jagoan kecilnya.

Tapi beberapa minggu yang lalu Oom Tumpal tiada, sakit yang saya tidak terlalu jelas namanya karena terlalu ilmiah. Dan tiba-tiba foto seorang ayah dan anak dengan tulisan "Superdad" di sebuah folder account facebook melayang di otak saya.

May your soul rest in peace, plays a beautiful harmony; just like piano; for you wife and son, Oom :)

Comments