Curhat buat Sahabat - Dewi Lestari


Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita:

Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...

Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : 'Pandang aku, kau tak sendiri,
oh dewiku...'
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...

Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...

Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik : 'Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku...'

Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi

* Saya bukan orang yang paham sastra, gak betah baca buku yang tebal, apalagi berat. Dulu waktu kecil saya dikenal suka membaca, punya perpustakaan kecil di kompleks perumahan yang bisa dipinjam sama tetangga. Tapi, seiring berjalannya waktu, kebiasaan itu hilang. Saya tidak terlalu suka membaca. Pusing jika terlalu lama membaca. Lebih memilih mendengarkan musik, menonton tivi daripada membaca. Padahal saya tahu kalau buku itu jendela dunia, buku itu membuka pengetahuan, buku itu berisi banyak ilmu yang terkadang tidak bisa didapatkan di tivi, sekolah, ataupun lagu-lagu yang sering saya dengar.

Beberapa minggu lalu saya nginep di rumah seorang teman. Dia orang yang cerdas, suka baca buku, dari yang novel sampe bacaan bahasa Inggris yang berat. Dia cerita tentang rectoverso, berfilosofi sedikit tentang makna rectoverso itu. Dan saya tertarik untuk membaca sekaligus mendengarkan lagu-lagunya. Lagu "Peluk" kata dia bagus, buat orang yang melewati masa perpisahan. Tapi, setelah mendengarkan lagu-lagu lain, jagoan saya lagu "Curhat buat Sahabat" ini. Cerita dan lagunya sinkron, penuh makna. Ada satu kutipan bagus sekali dalam cerpen nya lagu ini (jadi rectoverso itu terdiri atas 11 cerpen dan 11 lagu yang saling berhubungan). Ini kutipannya, kurang lebih seperti ini : Sebotol anggur mahal ada di depanmu, tapi kamu tetap mencari. Segelas air putih.

Baca cerpennya dan makna kutipan dan lagu ini terasa sekali :)

Other recommended : Malaikat juga tahu, Firasat, Aku ada :))

Dewi Lestari jagoan, saya harus lebih sering baca :))

Comments