Titik Balik 2018



Tahun 2018 adalah tahun yang menjadi titik balik saya. Banyak hal baru yang dipelajari, dialami dan dirasakan. Saya dipertemukan juga dengan banyak orang baru dengan berbagai macam karakter. Yang pintar dan berprestasi, yang banyak berbicara, yang pendiam, yang tidak pernah tepat janji, dan yang terpenting...saya dipertemukan juga dengan orang-orang baik hati di tahun ini. Banyak kasih dari keluarga dan teman-teman yang saya rasakan, terutama saat awal tahun. 

Tahun 2018 ini juga saya mencoba untuk membuka diri kepada pengalaman baru. Pengalaman apapun itu, dari yang aneh sampai benar-benar berkesan dan tidak saya perkirakan. Rasanya susah untuk dijelaskan semuanya. Kadang saya menyesal juga dan sekaligus bertanya, apakah saya yang telat untuk mencoba ini semua? Tapi rasanya tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba dan belajar hal-hal baru. 

Tahun 2018 ini saya belajar untuk mengenal seseorang lebih dalam. Belajar untuk memberikan perhatian dan menyayangi dengan tulus. Belajar untuk tidak menghakimi orang lain dengan pilihan hidupnya, apapun itu. Saya ingat ketika pertengahan tahun ini, dalam sebuah pelatihan, sang instruktur mengucapkan "tidak hanya memberikan kasih, bukalah juga hati untuk menerima kasih dalam bentuk apapun itu". Momen itu saya ingat benar hingga akhirnya saya berdoa kalau saya ingin sekali belajar menyayangi orang lain dengan tulus. 

Doa itu terjawab beberapa waktu kemudian. Saya bertemu dan dipertemukan dengan seseorang yang dengan tulus mau berbagi dengan saya lewat banyak hal. Namun, ternyata memang banyak tantangan untuk menyayangi dengan tulus. Banyak logika dan hal lainnya yang katanya juga harus diukur. Namun lagi, mungkin memang benar bahwa satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Saya hanya bisa berdoa, semoga di tahun 2019 saya dan orang-orang yang saya sayangi diberikan keberanian dan ketulusan untuk menghadapi tahun depan. 

"If everything is written down, so why worry, we say..."

Comments