Terima Kasih, Tuhan
Antara bingung dan kacau
Antara sedih dan pengen menertawakan diri sendiri
Antara rasa takut dan harapan
Ah, aku terkadang menyesali, kenapa aku selalu punya pemikiran seperti itu. Pemikiran yang pada akhirnya akan membuat aku merasa seperti perasaan-perasaan di atas tadi. Aduh, terus terang aku bingung juga untuk mendeskripsikan perasaan ku saat ini. Kecewa iya, mau marah iya, sedih iya, ah aku bingung...
Ya Tuhan, aku mohon kekuatan, kesabaran, dan kebijaksanaan untuk menghadapi ini semua. Minggu ini memang sedikit menyita pikiran, waktu, dan tenaga ku. Kalo boleh meminjam lagunya rocket rockers, "Ingin Hilang Ingatan", minggu lalu aku sempat berkata seperti itu. Tapi, nyatanya aku malah hilang ingatan beneran. Bukuku hampir hilang, flashdisk seorang teman yang juga hampir aku hilangkan, dll. Ah, bener kata orang, berhati-hatilah dengan omongan dan pikiranmu..
Tuhan, aku ingin mencoba menghilangkan perasaan yang bernada negatif di atas. Mungkin sudah seharusnya aku lebih banyak berkarya. Mungkin sudah seharusnya aku lebih berkonsentrasi kembali pada prioritas utamaku. Kadang aku sempat takut, jika yang aku harapkan itu tidak kunjung datang, jika seumur hidup aku begini. Ah, jangan. Aku tahu Tuhan punya rencana. Tuhan punya kehendak dan pelajaran yang mau Ia ajarkan kepada setiap umatNya melalui setiap kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Aku belajar dari peristiwa kemarin, sebelumnya, dan masih akan belajar di waktu-waktu ke depan.
Tuhan, sekarang lagu "One Day in Your Life" sedang bermain di telingaku. Tuhan, aku tahu, Tuhan masih memberikan aku orang tua yang super, teman-teman baru yang baik, teman-teman lama yang baik pula walau kontak dengan mereka tidak seintens dulu. Tuhan, aku juga teringat Swiss. Betapa besar anugerah dan banyak sekali pelajaran hidup yang aku dapatkan di sana. Betapa aku merasa diberkati memiliki keluarga angkat yang baik, kehidupan yang baik, teman-teman yang baik di sana. Tuhan, maafkan aku karena terkadang aku melupakan mereka. Terkadang aku takut untuk melihat pengalaman-pengalaman buruk yang telah aku hadapi. Hingga kadang kontak itu terputus dengan sendirinya. Maafkan aku. Aku kangen, aku ingin mengulang tahun pertukaran ku. Aku ingin memperbaiki semuanya. Apa boleh, Tuhan?
Tuhan, terima kasih atas segala hal yang telah Engkau berikan padaku. Segala pengalaman menyenangkan, orang-orang yang baik, juga pelajaran hidup, dan orang-orang lain yang "lewat" dalam hidupku, di mana dari mereka aku banyak belajar tentang hidup. Saat ini kembali lagu "Hey There Delilah" bermain di terlingaku. Aku ingat kamarku di Boesingen, betapa seringnya aku mendengarkan lagu ini, sembari terkadang berharap seseorang memainkan lagu ini untukku. Aku ingat kamarku yang bernuansa merah, kamarnya Josephine, sebenarnya. Aku ingat setiap weekend aku yang paling pertama bangun. Menyetel musik, lalu memuaskan diri di internet karena di hari biasa dipakai adik-adikku. Lalu biasanya aku mengajak Luna jalan-jalan di sekitar Boesingen, terkadang dia nakal, selalu memaksaku untuk berjalan lebih jauh, tapi terkadang dia juga manis, mau jadi teman berceritaku. Luna, bagaimana kamu sekarang? Sekarang umurmu sudah hampir 9 tahun, usia yang sudah lumayan tua untuk makhluk spertimu..
Ah, semua kenangan itu sekarang berputar di otakku. Aku tidak jadi "ingin hilang ingatan". See, masih banyak kan yang seharusnya jadi kenangan yang menyenangkan?
Terakhir, untuk kamu yang aku kagumi. Makasih ya. Makasih sudah memberi aku pelajaran bahwa pertemanan adalah kata yang indah. Sekarang lagu "utopia" dari Homogenic sedang bermain di telingaku, mungkin itu adalah lagu yang tepat menggambarkan perasaanku ke kamu, karena hadirmu "utopia" buatku, yang artinya hanya harapan semata, lebih banyak teori dari praktek, lebih banyak harapan daripada kenyataan. Makasih.
Tapi lagu ini masih ada lanjutannya. "Ku dengar dunia bernyanyi lagi, nada-nada tercipta mendamaikan bumi...nanananana..Ku jelang hari..Ku jelang mimpi..."
Ya, sekarang sudah jam 6 pagi. Aku masih belum belajar untuk great debate. Hey sinta, ingat prirotas utamamu?
Hari ini, harus dengan harapan dan semangat baru. Aku ingin berkarya, ingin menghasilkan "sesuatu". Terima kasih, Tuhan. Sekarang lagu "Misread" dari Kings of Convenience sedang bermain di telingaku, ada kata-kata "Should I take that risk or just smile?". Well, I take that and smile..(trying to smile actually).
PIHI...PIHI...Sekarang aku harus membaca PIHI, great debate. Semangat untuk hari ini..!! Terima kasih untuk semua lagu-lagu yang hari ini jadi inspirasiku. Terima kasih, Tuhan..
;)
cheers
nta
Antara sedih dan pengen menertawakan diri sendiri
Antara rasa takut dan harapan
Ah, aku terkadang menyesali, kenapa aku selalu punya pemikiran seperti itu. Pemikiran yang pada akhirnya akan membuat aku merasa seperti perasaan-perasaan di atas tadi. Aduh, terus terang aku bingung juga untuk mendeskripsikan perasaan ku saat ini. Kecewa iya, mau marah iya, sedih iya, ah aku bingung...
Ya Tuhan, aku mohon kekuatan, kesabaran, dan kebijaksanaan untuk menghadapi ini semua. Minggu ini memang sedikit menyita pikiran, waktu, dan tenaga ku. Kalo boleh meminjam lagunya rocket rockers, "Ingin Hilang Ingatan", minggu lalu aku sempat berkata seperti itu. Tapi, nyatanya aku malah hilang ingatan beneran. Bukuku hampir hilang, flashdisk seorang teman yang juga hampir aku hilangkan, dll. Ah, bener kata orang, berhati-hatilah dengan omongan dan pikiranmu..
Tuhan, aku ingin mencoba menghilangkan perasaan yang bernada negatif di atas. Mungkin sudah seharusnya aku lebih banyak berkarya. Mungkin sudah seharusnya aku lebih berkonsentrasi kembali pada prioritas utamaku. Kadang aku sempat takut, jika yang aku harapkan itu tidak kunjung datang, jika seumur hidup aku begini. Ah, jangan. Aku tahu Tuhan punya rencana. Tuhan punya kehendak dan pelajaran yang mau Ia ajarkan kepada setiap umatNya melalui setiap kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Aku belajar dari peristiwa kemarin, sebelumnya, dan masih akan belajar di waktu-waktu ke depan.
Tuhan, sekarang lagu "One Day in Your Life" sedang bermain di telingaku. Tuhan, aku tahu, Tuhan masih memberikan aku orang tua yang super, teman-teman baru yang baik, teman-teman lama yang baik pula walau kontak dengan mereka tidak seintens dulu. Tuhan, aku juga teringat Swiss. Betapa besar anugerah dan banyak sekali pelajaran hidup yang aku dapatkan di sana. Betapa aku merasa diberkati memiliki keluarga angkat yang baik, kehidupan yang baik, teman-teman yang baik di sana. Tuhan, maafkan aku karena terkadang aku melupakan mereka. Terkadang aku takut untuk melihat pengalaman-pengalaman buruk yang telah aku hadapi. Hingga kadang kontak itu terputus dengan sendirinya. Maafkan aku. Aku kangen, aku ingin mengulang tahun pertukaran ku. Aku ingin memperbaiki semuanya. Apa boleh, Tuhan?
Tuhan, terima kasih atas segala hal yang telah Engkau berikan padaku. Segala pengalaman menyenangkan, orang-orang yang baik, juga pelajaran hidup, dan orang-orang lain yang "lewat" dalam hidupku, di mana dari mereka aku banyak belajar tentang hidup. Saat ini kembali lagu "Hey There Delilah" bermain di terlingaku. Aku ingat kamarku di Boesingen, betapa seringnya aku mendengarkan lagu ini, sembari terkadang berharap seseorang memainkan lagu ini untukku. Aku ingat kamarku yang bernuansa merah, kamarnya Josephine, sebenarnya. Aku ingat setiap weekend aku yang paling pertama bangun. Menyetel musik, lalu memuaskan diri di internet karena di hari biasa dipakai adik-adikku. Lalu biasanya aku mengajak Luna jalan-jalan di sekitar Boesingen, terkadang dia nakal, selalu memaksaku untuk berjalan lebih jauh, tapi terkadang dia juga manis, mau jadi teman berceritaku. Luna, bagaimana kamu sekarang? Sekarang umurmu sudah hampir 9 tahun, usia yang sudah lumayan tua untuk makhluk spertimu..
Ah, semua kenangan itu sekarang berputar di otakku. Aku tidak jadi "ingin hilang ingatan". See, masih banyak kan yang seharusnya jadi kenangan yang menyenangkan?
Terakhir, untuk kamu yang aku kagumi. Makasih ya. Makasih sudah memberi aku pelajaran bahwa pertemanan adalah kata yang indah. Sekarang lagu "utopia" dari Homogenic sedang bermain di telingaku, mungkin itu adalah lagu yang tepat menggambarkan perasaanku ke kamu, karena hadirmu "utopia" buatku, yang artinya hanya harapan semata, lebih banyak teori dari praktek, lebih banyak harapan daripada kenyataan. Makasih.
Tapi lagu ini masih ada lanjutannya. "Ku dengar dunia bernyanyi lagi, nada-nada tercipta mendamaikan bumi...nanananana..Ku jelang hari..Ku jelang mimpi..."
Ya, sekarang sudah jam 6 pagi. Aku masih belum belajar untuk great debate. Hey sinta, ingat prirotas utamamu?
Hari ini, harus dengan harapan dan semangat baru. Aku ingin berkarya, ingin menghasilkan "sesuatu". Terima kasih, Tuhan. Sekarang lagu "Misread" dari Kings of Convenience sedang bermain di telingaku, ada kata-kata "Should I take that risk or just smile?". Well, I take that and smile..(trying to smile actually).
PIHI...PIHI...Sekarang aku harus membaca PIHI, great debate. Semangat untuk hari ini..!! Terima kasih untuk semua lagu-lagu yang hari ini jadi inspirasiku. Terima kasih, Tuhan..
;)
cheers
nta
Comments