Hiatus, Matraman, dan Bahagia (?)

Hiatus jika dicari arti katanya di dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia akan berarti kosong atau ompong. Bukan, gigi saya gak ada yang patah, copot atau sejenisnya, malah ada dua gigi geraham yang baru tumbuh.

Oke. Hiatus di sini maksud saya istirahat sejenak. Sudah jarang juga saya ngeblog. Bingung apa yang mau diceritakan. Kemarin saya pulang ke Bali, ada upacara adat. Entah kenapa, tapi sejak kuliah ini saya ingin memaknai Bali lebih dari yang selama ini saya rasakan. Saya ingin mengerti Bali, bukan berpura-pura untuk mengerti Bali. (kedengaran lebay?)

Kemarin iseng-iseng saya dengerin lagu nya The Upstairs yang lama, judulnya Matraman. Lirik lagu itu benar-benar menggambarkan Matraman.
"Demi trotoar dan debu yang beterbangan
Demi polisi dan kantornya yang di seberang
etc.."
Tiba-tiba saya teringat teman saya SMA. Dulu waktu kelas XI tempat duduk kita sebelahan. Teman saya ini orangnya unik nan eksentrik. Gayanya slenge'an tapi tulisannya rapi bukan kepalang. Tangannya lincah menggambar dengan gradasi warna yang detail. Teman saya ini suka sekali dengan lagu Matraman ini. Gara-gara duduk di sebelah dia juga dulu saya jadi ikut-ikutan suka lagu ini (sampai saya yang lebih hapal liriknya :P). Anyway, saya dan dia gak ketemu waktu kelas XII, dan setahun kemudian saya ketemu lagi dengan dia. Penampilannya berbeda. Rambutnya gondrong ala rocker dan bawa'annya waktu itu kamera. Ke mana-mana dia bawa kamera. Rupanya sekarang dia menekuni fotografi. Menekuni sebagai profesi, bukan hanya hobi. Dan dia sudah profesional sekarang, itu yang saya dengar.

Beberapa hari yang lalu dia berulang tahun. "Semoga panjang umur, sukses dan bahagia", itu yang saya tulis di wallnya. Lalu dia membalas dengan berkata bahwa sukses sudah ia raih, tapi bahagia belum. Benarkah? Sebenarnya apa definisi bahagia? Saya jadi ikut-ikutan bertanya, sebenarnya kapan kita merasa bahagia?

Sekian.
sinta :))

Comments