Irgendwo und irgendwann

Time flies; die Zeit geht sehr schnell. Tidak terasa sudah empat tahun yang lalu sejak tahun yang punya banyak makna buat saya. Tidak hanya memiliki keluarga kedua, tapi memang benar katanya, tahun-tahun setelah itulah yang memiliki efek yang cukup besar mengenai bagaimana saya memaknai diri saya sendiri dan orang-orang di sekeliling saya.
Dua tahun yang lalu juga memori keluarga kedua kembali saya rasakan. Hanya saja, kali itu lokasinya berbalik, bukan lagi di negara konfederasi Helvetica, tapi negeri Pulau Dewata. Lagi, saya belajar, orangtua saya belajar, mereka belajar, bahwa di tengah semua perbedaan yang kami miliki, di antara segala perdebatan mengenai "mau ke mana", rebutan membayar ketika makan, hingga perbedaan kondisi fisik pula (teringat saya naik sepeda bersama mereka dari Monkey Forest ke Tampak Siring :D), tali persahabatan dan kekeluargaan itu terasa. Dan, perpisahan kala itu kembali membawa banyak makna. "Irgendwann und irgendwo"; entah kapan dan entah dimana", itu yang dulu sering saya ucapkan kepada mereka, terutama kepada Andrea, host mom saya,ketika ditanya kapan akan bertemu lagi.
Tahun itu mereka memenuhi janjinya untuk bertemu lagi di Bali.
Minggu lalu dengan energi sehabis ujian saya pulang ke Bali. Ingin bertemu keluarga sebelum KKN, namun yang tidak kalah pentingnya adalah menjemput teman keluarga angkat saya yang ingin berlibur di Bali. Berbekal kertas sobekan buku tulis dan stabilo, saya berjejer dengan para guide yang menjemput tamunya. Setengah jam menunggu, akhirnya muncul dua orang bapak ibu dengan tas backpackernya dan tersenyum melihat saya.
Ternyata mereka ketitipan barang-barang dari hostfamily saya, barang-barang yang sederhana, namun penuh makna; handuk Euro 2012, coklat Villars, album foto Bali 2010, dan tak ketinggalan biskuit Amerikanerli buatan Andrea.
"Irgendwo und irgendwann", entah kapan dan di mana lagi saya akan bertemu dengan mereka. Mungkin di Bali lagi, mungkin di Swiss, mungkin di tempat lain lagi. Mungkin dua tahun lagi, lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi, atau entah kapan, tapi yang jelas kehangatan mereka saya rasakan melalui pemberian bermakna itu dan akan selalu saya rasakan sebagai salah satu proses berharga dalam kehidupan saya.
Merci viumau. Terima kasih :')

Comments