I want to be normal just for a bit
Tadi malam aku habisin dengan nangis, nangis, dan nagis...Bahkan aku sendiri gak tau kenapa aku nangis. Aku kangen tapi gak tau apa yang aku bener aku kangenin. aku ngerasa kehilangan, tapi gak tahu apa itu bener2 hilang ato gak...
Aku sedih. aku marah ke diri aku ndiri. Ada orang yang cepet lupa sama kenangan, ada yang susah untuk lepas dari kenangannya. tapi aku rasanya menghindar dari itu semua. aku menuntut ini, menuntut itu, tanpa aku mencari solusinya. tanpa aku memperbaiki diri. tadi malam aku nangis, aku nyesel kenapa begitu cepat aku lupa ma mereka. kenapa begitu cepat aku mencoba menghindari mereka karena pengalaman2 ato perasaan2 gak enak yang pernah aku rasa.
aku rasanya hambar. selama 6 bulan ini, yang aku kejar hanya nilai dan pelajaran. sampe seminggu kemaren baru aku sadar, aku terlalu ambisius, ingin jadi yang paling terbaik...sampe aku baru sadar kalo bukan itu sepenuhnya yang aku cari. masih banyak hal-hal lain yang harusnya aku cari juga. Aku slalu membandingkan kehidupan sekolah sekarang sama sebelum aku berangkat ke swiss. Dulu ada Edith yang slalu bisa aku ajak berbagi,apapun itu. Ada ruteng, rani, sin2, berbon, lili, meli, dll yang bisa aku aja sharing dan tertawa. ada julia dengan trik2 sulapnya yang jayus, tapi aku kangenin. ada ini, ada itu. tanpa aku sadari semua pasti bakalan punya kehidupan masing-masing dan aku beruntung karena aku diajari Tuhan 1-2 tahun ini untuk lebih menghargai teman, aku diajari Tuhan untuk tidak tergantung sama "comfort zone" walau aku kangen banget sama comfort zone ku yang dulu.
tadi malam, aku kirim sms ke temen2ku, keep in touch ma mereka. ada yang bales, dan bilang, smsnya jadi pembangkit semangat buat dia. dan dia sekarang juga lagi ada masalah. akhirnya tadi tengah malam, aku habisin buat berkeluh dan berkesah ma sahabat ku itu. dia nangis, aku juga nangis..tapi stelah itu rasanya tenang, rasanya adem. aku langsung joged2 sendiri di kamar, menghibur diri sendiri, anggapannya kayak orang clubbing, karena waktu udah nunjukin jam stengah 1 malam waktu tu...well, kelihatan aneh, tapi itu mujarab membunuh rasa sepi dan sedih.
akh, aku kangen kalian teman..di sini semua beda. mereka udah punya teman biasa. dan mereka anggap aku "kakak kelas" mereka. aku mau berjayus-jayus ria, biar gak jaim. sudah aku coba, tapi entah kenapa rasanya enggan aku terusin. ato ya, mungkin ntar aku coba lagi..
akh, aku terlalu banyak menuntut. bilang,kayak gitu kan?
tapi aku beruntung udah punya satu temen baru yang bener2 baik dan bisa diajak berbagi. aku merasa beruntung dan bersyukur. aku mau membenahi diriku. aku mau jadi orang yang gak kaku. aku mau jadi orang yang gak terlalu berambisi,yang bisa ngatur ambisi tepatnya. aku sadar aku akan menghadapi berbagai situasi di hidupku, berbagai orang, berbagai perasaan. dan aku beruntung, pelajaran itu sudah dan masih Tuhan berikan ke aku. dan aku masih, dan akan terus belajar.
akh, semoga.
Aku sedih. aku marah ke diri aku ndiri. Ada orang yang cepet lupa sama kenangan, ada yang susah untuk lepas dari kenangannya. tapi aku rasanya menghindar dari itu semua. aku menuntut ini, menuntut itu, tanpa aku mencari solusinya. tanpa aku memperbaiki diri. tadi malam aku nangis, aku nyesel kenapa begitu cepat aku lupa ma mereka. kenapa begitu cepat aku mencoba menghindari mereka karena pengalaman2 ato perasaan2 gak enak yang pernah aku rasa.
aku rasanya hambar. selama 6 bulan ini, yang aku kejar hanya nilai dan pelajaran. sampe seminggu kemaren baru aku sadar, aku terlalu ambisius, ingin jadi yang paling terbaik...sampe aku baru sadar kalo bukan itu sepenuhnya yang aku cari. masih banyak hal-hal lain yang harusnya aku cari juga. Aku slalu membandingkan kehidupan sekolah sekarang sama sebelum aku berangkat ke swiss. Dulu ada Edith yang slalu bisa aku ajak berbagi,apapun itu. Ada ruteng, rani, sin2, berbon, lili, meli, dll yang bisa aku aja sharing dan tertawa. ada julia dengan trik2 sulapnya yang jayus, tapi aku kangenin. ada ini, ada itu. tanpa aku sadari semua pasti bakalan punya kehidupan masing-masing dan aku beruntung karena aku diajari Tuhan 1-2 tahun ini untuk lebih menghargai teman, aku diajari Tuhan untuk tidak tergantung sama "comfort zone" walau aku kangen banget sama comfort zone ku yang dulu.
tadi malam, aku kirim sms ke temen2ku, keep in touch ma mereka. ada yang bales, dan bilang, smsnya jadi pembangkit semangat buat dia. dan dia sekarang juga lagi ada masalah. akhirnya tadi tengah malam, aku habisin buat berkeluh dan berkesah ma sahabat ku itu. dia nangis, aku juga nangis..tapi stelah itu rasanya tenang, rasanya adem. aku langsung joged2 sendiri di kamar, menghibur diri sendiri, anggapannya kayak orang clubbing, karena waktu udah nunjukin jam stengah 1 malam waktu tu...well, kelihatan aneh, tapi itu mujarab membunuh rasa sepi dan sedih.
akh, aku kangen kalian teman..di sini semua beda. mereka udah punya teman biasa. dan mereka anggap aku "kakak kelas" mereka. aku mau berjayus-jayus ria, biar gak jaim. sudah aku coba, tapi entah kenapa rasanya enggan aku terusin. ato ya, mungkin ntar aku coba lagi..
akh, aku terlalu banyak menuntut. bilang,kayak gitu kan?
tapi aku beruntung udah punya satu temen baru yang bener2 baik dan bisa diajak berbagi. aku merasa beruntung dan bersyukur. aku mau membenahi diriku. aku mau jadi orang yang gak kaku. aku mau jadi orang yang gak terlalu berambisi,yang bisa ngatur ambisi tepatnya. aku sadar aku akan menghadapi berbagai situasi di hidupku, berbagai orang, berbagai perasaan. dan aku beruntung, pelajaran itu sudah dan masih Tuhan berikan ke aku. dan aku masih, dan akan terus belajar.
akh, semoga.
Comments