May Your Soul Rest in Peace, Luke...

Hari ini saya bangun kesiangan. Saya langsung baca koran, buka-buka Jawa Pos, lalu Metropolis. Kaget, saya baca ada berita seorang WNA tewas karena terjatuh dari lantai 25 sebuah apartemen. Saya lihat namanya, Luke Thomas. Saya langsung teringat pada seorang guru EF yang pernah jadi guru pengganti saya, Don, waktu dia ada workshop di Jogja dan waktu saya masih les di EF. Apalagi di berita itu tertulis kalo Luke adalah salah seorang guru Lembaga Bahasa Asing di Surabaya. Tapi saya tidak mau dan tidak langsung percaya kalo itu adalah Luke yang saya tau.

Penasaran, saya liat di TV, Arek TV tepatnya. Di situ ada berita yang sama. Samar-samar ada gambar jenazah seorang bule. Ya Tuhan, it looked like Luke. Rambutnya dan perawakannya. Tapi, tetap, saya tidak mau langsung percaya.

Semakin penasaran, saya buka internet, Google. Saya ketik Luke Thomas Surabaya, lalu muncuk sederetan berita yang hanya saya lihat, sekilas sama dengan berita yang telah saya baca dan lihat. Lalu kata Surabaya, saya hapus, saya ganti EF, ternyata benar, yang meninggal itu adalah guru EF, di berita itu tertulis EF Delta, itu tempat les saya dulu. Tapi saya masih mencoba "denial", dengan berpikir, mungkin ada Luke yang lain.

Tapi, ternyata semua itu benar. Luke yang meninggal adalah guru EF yang pernah mengajar saya. Luke yang punya senyum yang manis, Luke yang lagsung bisa hapal nama-nama teman-teman kelas saya, dan Luke yang selalu terlihat innocent. Saya, Vierra, dan Nisa dulu sangat suka senyum Luke, dan mengidolakan dia karena dia terlihat sangat humble dan down to earth. Saya masih ingat waktu kami bertiga nyuri-nyuri pandang waktu dia ngajar, dan saya masih ingat waktu saya dan Vierra mati gaya waktu Nisa bilang "Hi Luke...". Dan saya masih ingat ketika saya terakhir ke EF beberapa minggu yang lalu untuk mengambil sertifikat saya dan melihat Luke sedang mengajar anak-anak kecil.

Ya Tuhan, semoga Luke diterima di sisi Mu. Lapangkanlah jalannya dan semoga orang-orang yang ditinggalkannya mendapatkan ketabahan.

Setiap hari memang memiliki dua sisi. Ada yang merayakan, ada yang merasakan kesedihan. "Selamat Hari Saraswati" juga bagi yang merayakan dan "Deepest Condolences to Luke Thomas..."

May Your Soul Rest in Peace, you always had the greatest smile.

Comments